Rabu, 17 November 2010

SUDAHKAH KITA 'MENDENGARKAN'?

Mendengarkan adalah Proses aktif menerima rangsangan (stimulus) telinga (aural). Berlawanan dengan konsepsi yang populer, mendengarkan merupakan proses yang aktif, tidak pasif.Mendengarkan tidak terjadi begitu saja tetapi kita harus melakukannya.. Untuk itu menuntut tenaga dan komitmen.

Perbedaan Mendengarkan dengan Mendengar

Mendengarkan(listening): menyangkut penerimaan rangsangan, menyangkut rangsangan aural yaitu isyarat (gelombang suara)yang diterima oleh telinga
Mendengar (hearing): merupakan proses fisiolgis

Jenis Jenis Mendengarkan
  1. Mendengarkan untuk kesenangan : dalam hal ini menyita cukup banyak waktu kita.mendengarkan ini relatif pasif.
  2. Mendengarkan untuk informasi : tujuan mendengarkan kita mendapatkan informasi sehingga bisa memperoleh ketrampilan baru atau melakukan sesuatu secara lebih efektif.
  3. Mendengarkan untuk membantu: bantuan bisa berupa menjadi pendengar yang baik dan mendukung ataupun pemberian saran dan nasihat
Hambatan hambatan dalam Mendengarkan 

Berbagai hambatan dalam mendengarkan ini adalah menurut Joseph A Devito (1997:91-105)

    • Sibuk dengan diri sendiri
    Penghambat ini merupakan yang paling srius dan paling merusak atas mendengarkan yang efektif. Selama saat pemusatan perhatian pada diri sendiri ini, anda pasti tidak memperhatikan apa yang dikatakan pembicara.
    • Sibuk dengan masalah masalah eksternal
    Kecenderungan anda memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang tidak relevan dengan interaksi.
    • Mempertajam (sharpening)
    Dalam mempertajam satu atau dua aspek dari pesan disoroti, ditekankan dan barangkali dibumbui. Seringkali konsep yang kita pertajam adalah hal tertentu nyang kebetulan menonjol dibanding aspek yang lain.
    • Asimilasi
    Adalah kecenderungan untuk merekonstruksi pesan sedemikian hingga sesuai dengan sikap, prasangka, kebutuhan dan nilai anda sendiri. Misalnya saja anda mempunyai pandangan negatif terhadap managemen anda bekerja. Anda menerima pesan yang sifatnya netral. Sebagai contoh buletin perusahaan mengatakan managemen akan memberlakukan perubahan jadwal secara drastis. Para karyawan akan dimintakan tanggapannya. Perhatikanlah bahwa pernyataan ini tidak bersifat pro ataupun anti managemen. Karena asimilasi, anda mungkin melihat pesan ini sebagai evaluasi negatif anda sendiri dan mengatakan misalnya mereka akan mengacaukan jadwal lagi.
    • Faktor kawan atau lawan
    Faktor ini seringkali membuat kita mendistorsi pesan karena sikap kita terhadap orang lain.
    Sebagai contoh jika anda mengganggap X bodoh maka anda akan bersusah payah mencoba mendengarkan X secara obyektif. Anda harus berusaha keras untuk mendengar dan mengevaluasi apa yang dikatakannya secara adil dan tanpa prasangka.

    1 komentar: